Nama : Iman Febriansyah
Kelas : 2 db 21
Npm : 34109228
| |
| A. Definisi Sistem Informasi Manajemen |
| Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh |
| manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat |
| penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat |
| alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila |
| kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami |
| ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil |
| keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan |
| mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping |
| itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. |
| Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak |
| informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). |
| Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain |
| sebuah sistem informasi yang efektif |
| ) |
| . Menyiapkan |
| langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan |
| dalam mendesain sistem baru. |
| Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar |
| bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan |
| dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya |
| adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis |
| yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk |
| tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi |
| menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem |
| pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan |
| kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi |
| pengambilan keputusan. |
| Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan |
| piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, |
| penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber |
| informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga |
| terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan |
| pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri |
| dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan |
| kebijakan oleh tingkat manajemen. |
| Definisi sebuah sistem informasi manajemen |
, istilah yang umum dikenal |
| orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu ( |
| intregeted |
| ) untuk |
| menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan |
| pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan |
| perangkat keras ( |
hardware |
| ) dan perangkat lunak ( |
| software |
| ) komputer, prosedur |
| pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “ |
| data base |
| ”. |
| Konsep Dasar Informasi |
| Terdapat beberapa definisi, antara lain : |
| 1. |
| Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti |
| bagi yang menerimanya |
| . |
| 2. |
| Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat |
| ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian |
| . |
| Sebagai contoh, |
| informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan |
| mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan |
| dilakukan. |
| 3. |
| Data organized to help choose some current or future action or nonaction |
| to fullfill company goals (the choice is called business decision making) |
| . |
| Nilai Informasi |
| Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan |
| dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat |
| ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai |
| efektivitasnya |
| |
| Sistem Manusia/Mesin Berdasarkan Komputer |
| Pada dasarnya orang dapat membahas sistem informasi manajemen tanpa |
| komputer, tetapi adalah kemampuan komputer yang membuat SIM terwujud. |
| Persoalannya bukan dipakai atau tidaknya komputer dalam sebuah sistem |
| informasi manajemen, tetapi adalah sejauh mana berbagai proses akan |
| dikomputerkan. Gagasan suatu sistem informasi/keputusan berdasarkan komputer |
| berarti automatisasi total. Konsep sistem manusia/mesin menyiratkan bahwa |
| sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya lebih baik |
| dilakukan oleh mesin. Dalam sebagian terbesar persoalan, manusia dan mesin |
| membentuk sebuah sistem gabungan dengan hasil yang diperoleh melalui |
| serangkaian dialog dan interaksi antara komputer dan seorang manusia pengolah. |
| Kenyataan bahwa sebuah SIM adalah berdasarkan komputer berarti bahwa |
| para perancang harus memilih pengetahuan cukup mengenai komputer dan |
| penggunaannya dalam pengolahan informasi. Konsep manusia/mesin bahwa |
| perancang sebuah sistem informasi manajemen harus memahami kemampuan |
| manusia sebagai pengolah informasi dan perilaku manusia dalam mengambil |
| keputusan. |
| Sistem Terpadu dengan “Data Base” |
| Sebuah sistem terpadu berdasarkan pada anggapan bahwa harus ada |
| integrasi antara data dan pengolahan. Integrasi data dicapai melalui “data base”. |
| Pada sebuah sistem pengolahan informasi, “data base” terdiri dari semua data |
| yang dapat dijangkau oleh sistem. Pada SIM berdasarkan komputer, istilah “data |
| base” biasanya dipakai khusus untuk data yang dapat dijangkau secara langsung |
| oelh komputer. Manajemen sebuah “data base” adalah sebuah sistem perangkat |
| lunak komputer yang disebut sebagai sebuah sistem manajemen “data base”. |
| Sesuatu penerapan yang mamakai sebuah item (butir) data akan mengambil item |
| data yang sama, yang hanya sekali disimpan dan disediakan untuk semua |
| penerapan. Suatu peremajaan dari sebuah item data membuatnya sesuai untuk |
| semua pemakaian. |
| Pengolahan terpadu dicapai melalui sebuah perencanaan sistem secara |
| menyeluruh. Biasanya sistem dirancang sebagai suatu gabungan beberapa |
| subsistem dan bukan sebagai sebuah sistem tunggal. Perancangan sistem ini dapat |
| berupa sebuah komputer pusat besar, atau dapat pula merupakan sebuah jaringan |
| kerja beberapa komputer kecil. Gagasan pokoknya adalah paduan terencana dari |
| berbagai penerapan yang layak dan efektif. |
| Dukungan Operasi |
| Kecenderungan dalam pengolahan transaksi pada sistem-sistem mutakhir |
| adalah menuju pengumpulan data secara “online” dan permintaan informasi |
| ( |
| inquiry |
| ) secara online pula. Kemampuan memperoleh informasi secara online |
| sangat besar peranannya dalam mendukung informasi. Ini berarti bahwa setiap |
| petugas yang berwenang dapat memperoleh jawaban langsung atas sesuatu |
| permintaan informasi seperti posisi terakhir perkiraan seorang pelanggan atau |
| sediaan yang ada untuk jenis barang tertentu. |
| Pemanfaatan Manajemen dan Model Keputusan |
| Model-model pembantu keputusan ynag dipakai dalam sistem dapat berupa model |
| cerdas ( |
| intelligence model |
| ) untuk menemukan persoalan, model keputusan |
| ( |
| decision model |
| ) untuk mengenali dan menganalisis penyelesaian yang mungkin, |
| dan berbagai model pilihan seperti model optimisasi ( |
| optimization model |
| ) yang |
| memberikan suatu penyelesaian optimal atau metode pemuas untuk memutuskan |
| atas sebuah penyelesaian yang memuaskan. Dengankata lain, diperlukan berbagai |
| ancanagan anlitis dan permodelan untuk memenuhi berbagai situsi yang |
| memerlukan keputusan. |
| |
| B. Kegunaan / Fungsi Sistem Informasi Manajemen |
| Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi |
| manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi |
| yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing- |
| masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. |
| Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan |
| dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi |
| memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, |
| baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan |
| yang strategis. |
| Sehingga SI M adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola |
| organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas |
| organisasi. |
| Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut: |
| 1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat |
| bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi. |
| 2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan |
| sistem informasi secara kritis. |
| 3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif. |
| 4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung |
| sistem informasi. |
| 5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi. |
| 6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari |
| sistem informasi dan teknologi baru. |
| 7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan |
| pemeliharaan sistem. |
| 8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi- |
| transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah |
| satu produk atau pelayanan mereka. |
| 9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah |
| dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi. |
10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan |
| persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang |
| yang tersedia. |
| 11. SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan |
| Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana |
| keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan |
| tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak |
| diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan |
| dianggap: |
| a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya |
| masing-masing |
| b. Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang |
| memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternatif. |
| c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, |
| volume penjualan, atau kegunaan. |
| Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang |
| rasional yang secara logis menguji semua alternatif, mengurutkan |
| berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa |
| kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model kuantitatif pengambilan |
| keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup. |
| Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai |
| berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. |
| Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses |
| keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Pengambilan keputusan |
| dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak |
| memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas yang dikemukakan oleh |
| latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan menangani suatu |
| model keputusan, dan sebagainya. |
| |
| 12. SIM Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen |
| Kegiatan dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling |
| berhubungan. Contohnya pengendalian inventaris pada tingkatan |
| operasional bergantung pada proses yang tepat dari transaksi; pada tingkat |
| dari pengendalian manajemen, pembuatan keputusan tentang keamanan |
| persediaan dan frekuensi memesan lagi bergantung pada pembetulan |
| ringkasan dari hasil operasi-operasi; pada tingkat strategi, hasil dalam |
| operasi-operasi dan pengendalian manajemen yang dihubungkan pada |
| tujuan-tujuan strategi, saingan tindak tanduk dan sebagainya untuk |
| mencapai strategi inventaris. Tampaknya terdapat kontras tajam antara |
| ciri-ciri informasi untuk perencanaan pengendalian dan taktis berada di |
| tengahnya. Tabel 6 menunjukkan perbedaan tujuh macam ciri. Dengan |
| melihat perbedaan ini, sistem informasi untuk perencanaan strategik |
| tidaklah identik dengan sistem informasi untuk pengendalian operasional. |
| 13. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional |
| Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan |
| operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian |
| operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah |
| ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan. |
| Pendukung pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari : |
| a. Proses transaksi |
| b. Proses laporan |
| c. Proses pemeriksaan |
| Beberapa contoh di bawah ini menggambarkan jenis dukungan |
| keputusan yang dapat dibuat dalam sistem pengendalian operasional : |
| a. Suatu transaksi penarikan kembali sediaan menghasilkan suatu |
| dokumen transaksi. Pengolahan transaksi juga dapat menyelidiki |
| persediaan yang ada, dan memutuskan apakah suatu pesanan |
| pembelian sediaan harus diadakan. |
| b. Suatu pemeriksaan terhadap file pegawai menjelaskan keperluan |
| untuk suatu posisi. Komputer menyelidiki file pegawai menggunakan |
| program untuk memilih kandidat secara kasar. |
| c. Laporan rutin dihasilkan secara periodik. Tetapi suatu aturan |
| keputusan yang diprogramkan dalam suatu prosedur pengolahan |
| laporan bisa menciptakan laporan khusus dalam suatu bidang masalah. |
| Contoh : suatu analisis pesanan yang masih belum dilayani setelah 30 |
| hari. |
| 14. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen |
| Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer |
| departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan |
| pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan |
| personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya. Proses |
| pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi berikut : |
| 1) Pekerjaan yang telah direncanakan (standar, ekspektasi, anggaran, dll) |
| 2) Penyimpangan dari pekerjaan yang telah direncanakan |
| 3) Sebab penyimpangan |
| 4) Analisis keputusan atau arah tindakan yang mungkin |
| Database untuk pengendalian manajemen terdiri dari dua elemen |
| utama : (1) database dari operasional, dan (2) rencana, anggaran, standar, |
| dll yang mendefinisikan perkiraan tentang pelaksanaan, juga beberapa |
| data eksternal seperti perbandingan industri dan indeks biaya. |
| Proses untuk mendukung keputusan kegiatan pengendalian |
| manajemen adalah sebagai berikut : |
| 1) Model perencanaan dan anggaran |
| 2) Program-program laporan penyimpangan |
| 3) Model-model analisis masalah |
| 4) Model-model keputusan |
| 5) Model-model pemeriksaan/pertanyaan |
| Keluaran dari sistem informasi pengendalian manajemen adalah : |
| rencana dan anggaran, laporan yang terjadwal, laporan khusus, analisis |
| situasi masalah, keputusan untuk penelaahan, dan jawaban atas |
| pertanyaan. |
| 15. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis |
| Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi |
| dimana suatu organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu |
| untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan |
| mendasar dalam organisasi bisa diadakan, sebagai contoh : |
| a. Suatu rantai pertokoan dapat memustuskan untuk mengubah menjadi |
| usaha melalui pesanan |
| b. Suatu toko serba ada dengan toko di pusat kota dapat memutuskan |
| untuk mengubah menjadi suatu toko obral di luar kota. |
| Aktifitas perencanaan strategis tidak harus terjadi dalam suatu siklus |
| periode seperti kegiatan pengendalian manajemen. Kegiatan ini memang |
| agak tidak teratur, meskipun beberapa perencanaan strategis bisa |
| dijadwalkan ke dalam perencanaan tahunan dan siklus penganggaran. |
| Beberapa jenis data yang berguna dalam perencanaan strategis |
| menunjukkan ciri data : |
| a. Prospek ekonomi bagi bidang kegiatan perusahaan dewasa ini. |
| b. Lingkungan politik dewasa ini dan perkiraan masa mendatang |
| c. Kemampuan dan prestasi organisasi menurut pasaran, negara, dan |
| sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini). |
| d. Proyeksi kemampuan dan prestasi masa mendatang menurut pasaran, |
| negara, dan sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini). |
| e. Prospek bagi industri di daerah lain. |
| f. Kemampuan saingan dan saham pasar mereka. |
| g. Peluang bagi karya usaha baru. |
| h. Alternatif strategi |
| i. Proyeksi kebutuhan sumber daya bagi alternatif beberapa strategi. |
| Dukungan sistem informasi untuk perencanaan strategis tidak bisa |
| selengkap seperti bagi pengendalian manajemen dan pengendalian |
| operasional. Namun demikian sistem informasi manajemen dapat |
| memberi bantuan yang cukup pada proses perencanaan strategis, |
| misalnya: |
| a. Evaluasi kemampuan yang ada didasarkan atas data internal yang |
| ditimbulkan kebutuhan pengolahan operasional. |
| b. Proyeksi kemampuan mendatang dapat dikembangkan oleh data masa |
| lampau dan diproyeksikan ke masa mendatang |
| c. Data pasar dan persaingan yang mungkin bisa direkam dalam database |
| komputer. |
| 16. SIM Berdasarkan Fungsi Organisasi |
| Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi |
| subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu |
| organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi |
| yntuk membentuk semua proses informasi yang berhubungan dengan |
| fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model base dan beberapa |
| program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam |
| masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses |
| transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan |
| perencanaan strategis. |
| |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar